Halaman

Selasa, 11 November 2014

Bukannya Santai Tapi Memanfaatkan Peluang

Kehidupanku sekarang sangat berubah, terutama soal anak. Ya, karena anak bertambah 2, namanya ufa dan aiba, kembar, perempuan. Ya Allah, jadikan mereka anak-anak yang sholihah dan cerdas..aamiin

Tetangga, tidak hanya satu tapi semua bilang kalau saya ini punya anak tapi seperti tidak mempunyai anak. Kenapa? karena saya masih bisa menyapu halaman, memotong rumput, belanja ke warung tanpa beban meninggalkan anak. Mereka selalu melihat dan berpandangan kalau orang yang memiliki bayi itu sangat repot, sangat sibuk, apalagi baby saya kembar, pastinya dua kali super sibuknya. Tapi justru terlihat sangat santai.

Tidak hanya tetangga, tetapi teman-teman dunia maya terutama di facebook pada bilang "kok bisa online? hah, bisa masak dan nyuci?" dan kalimat kaget yang lainnya. Saya sendiri juga heran, iya ya, kok saya bisa santai begini, online di depan pc dan terkadang ngobrol santai dengan suami yang sedang service di rumah.

Tapiiiiiiiii setelah saya pikir-pikir dan saya rasakan, hati saya berteriak SAYA TIDAK SANTAI, SAYA INI SANGAT REPOT SEKALI

Setiap ada orang yang mengatakan saya ini enak sekali, punya anak tapi bisa santai. Hati saya bergemuruh, bergemuruh seperti gunung berapi yang akan memuntahkan laharnya yang begitu panas. Dan yang mengatakan kalimat itu seringkali tetangga sebelah rumah, setiap berjumpa.

Sekali lagi saya katakan SAYA TIDAK SANTAI, SAYA INI SANGAT REPOT SEKALI hanya saja SAYA MEMANFAATKAN WAKTU, MEMANFAATKAN KESEMPATAN YANG ADA

Sungguh, saya ini sangat repot sekali, lelah yang kurasakan sampai menyakiti seluruh badan. Kaki pegal sampai tumit mati rasa saking seringnya buat berjalan kesana kemari, mengangkat beban berat, lutut linu sampai susah untuk di lekukkan, pinggul rasanya seperti mau patah karena kelelahan. Saya ini jarang sekali tidur, apalagi tidur siang, sama sekali tidak pernah karena ketika anak-anak sedang tidur, waktu ku manfaatkan untuk beberesan.

Si kembar tidur terus? memang baby itu kerjaannya tidur. tetapi ketika mereka pipis pasti bangun dan itu sangat sering sekali. Apalagi babyku tidak ku pakaikan pempers kecuali popoknya habis dan kalau sayanya sedang sakit atau musim hujan. Hari-hari biasa, anak-anak pakai popok, jadi seharian itu popok bisa habis satu bak besar. Maka dari itu, waktu saya itu habis untuk mengurus anak dan rumah, tidak santai.

Ketika anak tidur, saya mencuci (terkadang suami yang mencuci, saya yang menjemur), memasak, mengepel dan menyapu. Menyapu halaman dan memotong rumput jikalau pekerjaan lainnya sudah beres dan masih ada waktu. Waktu tidak pernah saya sia-siakan untuk leyeh-leyeh tetapi ku gunakan untuk mengerjakan sesuatu dan di sela-sela menyelesaikan pekerjaan itulah saya menyambi mengganti popok jika anak-anak pipis, ketika anak-anak bangun karena haus, dan itu sangat sering. Jadi, kaki ini lelah bolak balik hingga tumit mati rasa.

Saya pernah sakit kepala yang sangat, hingga tidak tahan lagi ingin merebahkan tubuh ini. Semalaman tidak tidur karena nunggu anak yang begadang. Akhir-akhir ini si kembar sering begadang, entah kenapa. Tidur saya kurang, istirahat merebahkan badan saja sehari mungkin hanya sekali dan bahkan tidak pernah. Duhh kasihan sekali ya?? tidak, saya merasa tidak perlu di kasihani karena saya senang, cuma, hanya ketika malam hari badan ini rasanya lelah sekali, pagi hari tidak bisa bangun karena kram semua dan itu setiap hari.

Tapi, walau begitu tetap ku syukuri karena memiliki baby kembar adalah keinginanku. Jadi aku harus banyak-banyak bersyukur walau terlalu lelah, tapi di hadapan orang-orang saya ini sumringah tanpa beban, alhamdulillah :D *senang melihat orang senang melihat saya (nguantuk hoooaammm mata ini sangat berat sekali)

1 komentar:

  1. Kebayang kok Mbak gimana repotnya.. tapi orang kadang asal ngomong aja gak mempertimbangkan perasaan orang lain. Eh, maafin aku juga ya kalau pernah salah ngomong :D
    btw, inget nantinya aja ya, Mbak.. bayangkan jika mereka besar nanti, menjadi orang-orang yang shalih dan shalihah.. duh.. bahagianya kita sebagai ibunya :)

    BalasHapus