Halaman

Senin, 19 Januari 2015

Ketahuan Kembar

Rufaidah & Nusaibah usia 2 hari 

Kehamilan kedua kali ini memang di rencanakan dan Alhamdulillah langsung di kabulkan. Nikah di bulan februari 2010 dan hamil anak pertama juga di bulan februari. Dan hamil kedua pun di rencanakan bulan februari biar lahirnya sama bulan oktober seperti anak pertama, tapi ternyata bulan kelahiran berbeda hehehe

Awalnya ragu, apa mungkin bisa nanti hamil di bulan februari seperti anak pertama? ehh ternyata bisa, mungkin waktu subur, jadi langsung deh, Alhamdulillah diberi kemudahan untuk hamil kedua kalinya.

Kehamilanku yang kedua ini sungguh luarbiasa
Luarbiasa lelahnya
Luarbiasa ngidamnya, mual muntah sering sekali
Luarbiasa lapernya :D

Pokoknya, kehamilan pertama dan kedua bertolak belakang lah, berbalik 100%
Kehamilan pertama gak mual apalagi muntah, gak mudah lelah malah sering bersepeda, malemnya melahirkan, paginya pun masih bersepeda xixixi
Tapi, kehamilan kedua ini sangat manja sekali
Dari situ, aku menyimpulkan, ini anaknya perempuan kayaknya
Soalnya ada beberapa temen yang cerita kalau anak laki-laki dan perempuan itu beda proses kehamilannya, walau yang satu benar dan yang satu salah hehehe

Waktu itu, anak perempuan atau laki-laki gak penting, yang penting sehat, gak lemes dan semangat. Menyemangati diri sendiri karena waktu hamil hari-hari rasanya malas terus karena kelelahan padahal gak ngapa-ngapain.
Kehamilanku kedua ini unik, setiap bulan ku rutinkan periksa ke bidan dengan keluhan yang berbeda-beda. Bulan pertama mual, kedua pun mual dan lemas, ketiga pun masih mual dan badan rasanya mau copot semua. Dari bulan kebulan ku periksakan, tidak ada yang aneh dalam perutku, tapi perutku ini rasanya berat sekali dan bidanpun memfonis kalau babyku terlalu besar. Waktu itu usia kandunganku  6 bulan, berat sudah 2 kilo dan bidan melarangku makan manis-manis agar si baby tidak membesar.

Khawatirlah diriku ini, panik, mau makan selalu mikir-mikir "jangan makan banyak-banyak, jangan makan yang manis-manis. inget, baby sudah besar, nanti pas lahiran susah keluar kalau baby terlalu besar" pikiranku selalu begitu. Akhirnya aku drop, lemas, darah rendah, melayang rasanya karena menghindari rasa manis, mengurangi makan. Karena rasa takut menyelimuti, jadilah aku ke dokter untuk USG, padahal rencana USG nanti saja di usia 8 bulan, gagal deh.

Sampai disana, sang dokter kaget "loh loh, baru 6 bulan sudah besar sekali perutnya. kembar ini mb" ucap bu dokter sebelum periksa dan tepat kata bu dokter, USG berjalan dan menunjukkan babyku ada dua, Alhamdulillah rasanya terharu dan aku pun disarankan untuk makan banyak, berat baby normal. Seneng rasanya hati ini, azzam pun tak kalah heboh, dia senang mau punya adik dua sekaligus :D

Bulan berikutnya yaitu ke 7 aku periksa lagi ke bidan, niatnya gak cerita dulu biar kaget, karena biasanya kalau mau periksa, bu bidan gak cek buku dulu tapi langsung periksa, la kok ini cek buku dulu, jadinya ketahuan deh klo kembar xixixi
Kenapa kok bu bidan gak tau kalau kembar? karena babynya lintang, ada di atas jadi gak ketahuan detak jantungnya, itulah yang membuatku lelah setiap hari, susah bernafat, susah bergerak karena di atas ada baby.

Jadi, ketahuannya kembar karena perut terlalu berat, katanya baby sudah besar jadi gak boleh makan manis. USG lah yang membuka misteri keberatan perutku xixixi
Untung ya di USG, kalau gak kan jadi susah, aku jadi gak berusaha membetulkan posisi yang lintang ini. Alhamdulillah Allah meunjukkan jalan untuk USG saja biar ketahuan :D

2 komentar:

  1. Wah luar biasa ya Mbak, alhamdulillah semua sehat. Kalo saya dari awal hamil sudah USG, gk kebayang seseknya spt apa hamil anak kembar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe sebenarnya kalau posisi baby normal gak lintang di bawah dada, gak terlelu sesak nafas, ini karena posisinya lintang, jadi susah bernafas mb. sampai tiap rebahan itu mengatur nafas, tarik nafas lewat hidung, ku keluarkan lewat mulut karena memang susah sekali bernafas, itu di usia 7 jalan 8

      mengenang masa-masa hamil itu menyenangkan :D

      Hapus